Menjadi seorang siswa atau mahasiswa yang hidup di sekolah atau sebuah fakultas. Tidak selamanya hidup untuk mengerjakan soal dalam waktu 90 menit. Harusnya, setiap siswa itu dididik bukan untuk mengerjakan soal, tapi memberinya masa depan. Hidup bukan hanya mengerjakan soal diatas selembar kertas. Namun hidup juga mengerjakan soal-soal lain yang tidak tersaji dalam selembar kertas. Siswa diberi pengertian se-detail mungkin tentang bagaimana mengerjakan soal. Tapi, tak pernah diberitahu bagaimana menyelesaikan masalahnya sendiri. Hidup bukan seperti itu, hidup memandang semua orang dari berbagai sisi. Bisa saja anak tersebut menerima permasalahan soal yang diberikan oleh gurunya. Tapi, bagaimana dengan anak yang sudah tertekan dengan masalah hidupnya? Bisakah ia mengerjakan soal yang sebenarnya tidak ada hubungan dengan dia sendiri? Seorang siswa memang belajar, tapi bukan belajar untuk mengerjakan soal PG dan Essay. Mereka butuh untuk berkembang. Jikalau ia dapat apa yang ia minta, satu orang pun bisa menaklukan dunia.